Filosofi
1. Bentuk Hexagon: terinspirasi dari bentuk sarang lebah yang memiliki efisiensi tinggi dan manfaat maksimal. Bentuk heksagon di era digital ini juga banyak digunakan untuk menginterpretasikan teknologi. Filosofi tersebut menjadi pedoman bagi Semar Satata untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan efektifitas kinerja.
2. Warak Ngendog: warak Ngendog adalah makhluk mitologis yang menjadi simbol dari Kota Semarang. Warak Ngendog merepresentasikan kehidupan masyarakat yang multikultur. Filosofi akan persatuan dan keharmonisan menjadi pedoman untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik, makmur, dan damai.
3. Warak Ngendog yang Berpasangan: melambangkan keseimbangan dalam memberikan informasi dan kolaborasi data dari stakeholders.
4. Warna Merah: memberikan arti keberanian untuk membuat terobosan inovasi demi menciptakan kemajuan. Warna merah dipilih karena dapat memberikan efek psikologis untuk memperkuat motivasi.
5. Bentuk Bulat di Luar: melambangkan konsentrasi, ketetapan, dan integritas, serta melambangkan persahabatan serta kesatuan yang bulat dan utuh, dengan konsentrasi dan integritas pada tujuan serta kemampuan integrasi dan konsolidasi.
6. Lingkaran Kecil Berjumlah Sembilan yang Mengelilingi: melambangkan Enam dimensi Smart City (Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment) dan tiga karakteristik dari analisis data yakni velocity, variety, dan volume. Di mana sembilan titik (node) yang digambarkan oleh logo merepresentasikan kesiapan Kota Semarang untuk menjadi Kota Cerdas dengan mengakomodasi 6 dimensi dengan ditopang oleh kemampuan untuk mengakses dan mengolah data dan informasi yang cepat dan realtime, terbuka, dan transparan dari berbagai sumber dan berbagai ukuran data.
7. Empat Buah Sudut pada Bangun Hexagonal: melambangkan keterbukaan data untuk masyarakat sebagai pengguna semarang satu data.